Jumat, 28 April 2017

Seputar burung jalak suren mulia dari habitat sampai Perilaku

Sebelumnya, spesies ini dimasukkan ke dalam genus Sturnus dan Sturnopastor, namun hasil studi terbaru tidak mendukung penggolongan jalak suren ke dalam genus Sturnus, sehingga spesies ini dikembalikan ke dalam genus yang lebih tua, Gracupica. Ada yang mengatakan bahwa nama spesies "contra" berasal dari nama dalam bahasa India, meskipun sampai sekarang hal ini belum pernah ditelusuri kebenarannya.

Subspesies contra (berdasarkan deskripsi spesies yang diberikan oleh Linnaeus pada tahun 1758) sebagian besar ditemukan di sepanjang dataran Gangga membentang ke arah selatan sampai ke Andhra Pradesh dan ke arah timur hingga Bangladesh. Bisa pula ditemukan di dataran Nepal, Burung Jalak Suren India utara, tengah, ke Hyderabad di selatan, dan timur di Assam.Populasi di timur laut India (dari Sadiya ke Tirap dan Bukit Naga, dan juga Assam utara) diberi nama sordida (aslinya Sturnus contra sordidus) oleh Sidney Dillon Ripley pada tahun 1950. Secara fisik, subspesies tersebut memiliki perbedaan dengan anak jenis sebelumnya pada pundak dan tengkuknya yang kurang bergaris. Populasi di Manipur ke selatan menuju Myanmar dan ke timur menuju Yunnan mempunyai warna putih di kepala yang membentang hingga ke atas mata dan karenanya dinamakan superciliaris.[14] Pengelompokan ini pertama kali dideskripsikan oleh Edward Blyth pada tahun 1863. Subspesies di Thailand, Laos dan Kamboja (dekat Tenasserim?) dimasukkan ke dalam subspesies floweri (Sharpe, 1897), sementara subspesies jalla yang dideskripsi oleh Horsfield pada tahun 1821 ditemukan di Sumatra, Jawa dan Bali

Habitat dan distribusi

Jalak suren hidup terutama di dataran rendah, namun dapat juga ditemukan di kaki perbukitan sampai 700 meter di atas permukaan laut. Burung-burung ini terutama didapati di wilayah dekat perairan terbuka. Seperti jenis jalak lainnya, burung ini memilih lubang pohon untuk tempat tinggal. Jalak suren menyukai hutan sekunder terbuka yang banyak ditumbuhi pohon yang tinggi dan gelagah.[16] Di India, penyebaran utama spesies ini berada di dataran Sungai Gangga, meluas ke selatan hingga Sungai Krishna. Penyebaran spesies ini kian hari kian meluas ke beberapa tempat seperti Lahore (dari 1997)[17]), Rajkot[18] dan Bombay (sejak 1953[19]). Penyebaran ini mungkin juga diakibatkan oleh banyaknya burung yang diperdagangkan yang tidak sengaja terlepas dari sangkarnya.[20] Penyebaran burung-burung ini di India ke arah barat, terutama di daerah Rajasthan, terbantu oleh perubahan pola irigasi dan pertanian.[21] Adapun spesies ini dilaporkan oleh Alan O. Hume, bahwasanya berkembangbiak di Provinsi Utara-Barat, Bengal, Rajpotana (tidak meluas ke wilayah barat atau ke Sindh), dan India Tengah.[2] Ia juga berkembangbiak di Indonesia.[8] Jenis spesies yang berada di Jawa dan Sumatera tidak berbeda dengan yang ada di India dan Burma.[22] Spesies ini juga telah menyebar sampai ke Dubai, UEA,[1] Pakistan,[7] Taiwan dan Pulau Honshu.

Perilaku

Jalak ini biasanya ditemukan dalam kelompok kecil, ia terutama mencari makan di atas tanah tetapi bertengger di pohon[24] atau bangunan. Ia tidak takut pada binatang besar, misalkan sapi, dan sering mencari makanan di tengah-tengah mereka.[7] Burung dalam satu kelompok selalu mengeluarkan bunyi panggilan bersahut-sahutan dengan bunyi yang beraneka ragam seperti bunyi peluit, bunyi bergetar, bunyi mendengung, bunyi klik dan kicauan. Burung muda yang diambil untuk dipelihara dapat dilatih untuk meniru suara burung lain.[25]

Jalak suren mencari makan terutama di ladang atau sawah, padang rumput dan tanah terbuka untuk mencari biji-bijian, buah-buahan, serangga, telur serangga, serangga yang kecil-kecil, kupu-kupu, cacing tanah,[26] dan moluska yang biasanya didapatkan dari tanah. Saat mencari makanpun, tak jarang burung ini turun ke tanah dan mendekati sumber air di tempat yang dangkal.[24] Seperti jenis jalak yang lain, mereka sering mencongkel atau membuka tanah, menusuk dengan menggunakan paruh untuk untuk mengeluarkan makanan yang tersembunyi di balik tanah.[25] Selain itu pula, jalak suren biasanya turun ke air yang dangkal untuk mencari makanan.[24] Mereka memiliki otot protraktor yang kuat yang memungkinkan mereka menyibakkan bagian bawah rumput dan matanya berada dalam posisi yang tepat sehingga mereka memiliki penglihatan binokular untuk melihat celah di antara paruh.[27][28]

Pada saat hendak tidur, burung-burung ini mengeluarkan suara yang gaduh. Kebiasaannya hidupnya ini sering terlihat pada kelompok kecil dan kadang berpasangan; jalak suren bisanya tidur malam dalam kelompok besar dan saling melindungi.[7]

https://hobiburung.org/666/jalak-suren/